Syariat-Hakikat-Ma'rifat dan Torekat

Sebetulnya belum pantas saya tuk mengajarkan syariat-hakikat-ma'rifat. Tapi disini kita belajar tuk saling nasehati dalam kebenaran. Mari kita sedikit mengibaratkan Syariat- Hakikat-Ma'rifat dan bagaimana dengan torekat itu sendiri. 

Ya mari kita lihat ciptaan Allah, yaitu buah-buahan. Ibaratkan kita baca tentang buah mangga. Buah mangga terdiri dari kulit, daging buah, dan biji. Kulit adalah syariat, daging adalah hakikat, biji adalah Ma'rifat. Batang daun dan lain-lain adalah Torekat. Torekat adalah jalan untuk bisa syariat, hakikat, dan ma'rifat. 

Kita sedikit bahas:

1. Syariat, syariat kenapa diibaratkan kulit, semua ketentuan Allah dan RosulNya kita laksanakan tetapi hal yang sebenarnya kadang belum kita lakukan. Kita Sholat tetapi hati kita kadang lalai, tujuan pun kadang tidak sesuai, bisa saja ingin dipuji, ingin dianggap rajin ibadah dan lain sebagainya, artinya kita hanya baru mewujudkan jasad saja untuk beribadah. Ibarat kulit yang baru dilihat dari luar. Bagus atau tidaknya isi sebenarnya belum diketahui. Kulit bagus isi jelek ibarat buah apaya? cari sendiri aja.
2. Hakikat (Hal yang sebenarnya) di ibaratkan daging buah. hal yang sebenarnya lah yang akan dinikmati, kulit akan dikupas. Tuntunan dalam syariat sebenarnya agar kita memperoleh hakikat. Sholat agar kita dalam hakikatnya lebih dekat dengan Allah, merasakan kehadiran Allah, merasa tenang dalam beribadah. Puasa hakikatnya agar kita bisa merasakan penderitaan orang kelaparan, menahan diri dari nafsu dalam diri.
3. Ma'rifat hal yang dapat melahirkan, ibarat biji yang bisa memperbanyak pohon dan menghasilkan buah kembali. Hal ini yang agak susah dipahami oleh akal / logika, tetapi menggunakan keyakinan. Sifat - sifat para Wali yang menurut logika kadang oleh kita masih belum bisa dimengerti. Hanya mereka yang oleh Allah diberi kelebihan dari pada yang lain, dan cenderung tidak menceritakan kelebihannya pada siapapun. Kecuali hanya untuk meyakinkan para murid didikannya, untuk lebih meningkatkan ketakwaan kepada Allah.

          Kalau saya katakan bahwa seseorang yang telah berma'rifat kepada Allah ia bisa melihat isi hati seseorang, membuka tabir yang sebenarnya, naik kelangit tujuh, melihat surga, dan mengetahui hal yang orang lain tidak ketahui atas izin Allah. Apakah anda percaya atau tidak? simpan jawaban anda, lebih baik anda jalankan syariat sertakan hakikat didalamnya dan ma'rifat akan anda rasakan jika Allah telah menganugrahkan. Dan tidak memperdebatkan masalah teori atau pendapat, lebih baik anda jalankan jika hal itu baik.

      4.  Torekat adalah jalan, yaitu jalan untuk bisa memahami dan menjalankan syariat, hakikat, dan ma'rifat. Sebagaimana buah untuk bisa tumbuh besar berwarna merah berbuah manis. akar menyerap sari pati dari tanah, melalui batang, dimasak dalam daun dan disalurkan kesemua bagian termasuk buah. Ya jalannya bisa melalui belajar / berbuat baik / Sholat / Berzikir/ lain-lain, tentunya yang baik-baik yang diambil agar seperti tanaman yang mengambil sari pati sehingga buahpun terasa manis.

Manakah yang penting?Syariat/ Hakikat/ Ma'rifat. Semuanya penting, Syariat tanpa hakikat ibarat kulit tak ada isinya, dan hakikat tanpa syariat ibarat buah tak berkulit, bisa cepat busuk.

Hal diatas baru teori dan sedikit mungkin sebagai gambaran tuk anda mengawali amal anda selama didunia. Yuk sekarang sedikit pembahasan lagi semoga bisa menuntun anda untuk lebih meningkatkan ketakwaan anda kepada Allah.

• Syariat , ilmu dasar dalam anda mengetahui amalan ibadah, tata cara, tuntunan yang dicontohkan oleh Rosulullah serta firman Allah dalam Al-Qur'an tuk jadi pedoman anda agar anda tidak tersesat. Tuk memantapkan syariatnya ya caranya belajar pada ahli syariat, bisa mengenai kandungan Al-Qur'an, Hadis, Fikih dan lainya yang berkenaan dengan amal ibadah. dan jangan hanya menghapal, tetapi melakukan sesuai apa yang sudah dipelajari. Berat? Jangan dipikirkan berapa amalan yang harus dilakukan semuanya berdasarkan tuntunan yang ada, tapi lakukan semampunya anda melakukan biarpun sedikit tapi anda ikhlas karena Allah.
• Hakikat , mendalami pemahaman yang telah anda peroleh saat anda belajar syariat, memikirkan kebesaran Allah disetiap kejadian, ciptaan, dan disekeliling kalian. Semoga ditemukan hidayah yang bermanfaat tuk meningkatkan keimanan kalian. Selalu menghadirkan asma Allah dalam hati dan pikiran. Istilah jawa "Belajar mati sejerone urip, Belajar urip sejerone mati". Belajar mati sejerone urip  maksudnya Selagi kalian hidup maka belajarlah untuk menghadapi mati, bekal setelah mati dengan amal ibadah. Dan belajar urip sejerone mati maksudnya belajar menghidupkan hati dengan berzikir biarpun jasad anda tertidur, dan bisa saja Allah menghadirkan petunjuk melalui mimpi kalian.
• Ma'rifat, tingkat kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya (Wali Allah). Yang mana hamba selalu rindu dengan Tuhannya dan Allahpun rindu kepadanya. Dalam tingkatan ini, maka seorang hamba sangat disayang oleh Allah, dan tidak ada yang tidak bisa bagi Allah jika seorang hamba itu meminta dan Allah mengabulkan.

Apakah dengan belajar membuat makalah, skripsi, ataupun mengajarkan pengertian syariat, hakikat, ma'rifat lalu dianggap telah belajar yang sebenarnya tentang syariat hakikat dan ma'rifat atau dianggap ahli dalam hal tersebut?Belum, itu baru teori. masih jauh untuk melangkah jika belum memulai untuk menerapkan ilmu yang didapatkan.

Sekarang kita awali untuk belajar bersama, intinya bukan saya ahli tapi paling tidak sedikit tau dan mengajak sesama kejalan Allah.
Saya kasih tau dulu hal-hal yang perlu sebagai timbang saring untuk dicermati.

1. Berapapun usia kalian tidak masalah untuk belajar, namun tidak untuk memaksakan untuk cepat bisa. Sebagai gambaran kita Nabi Muhammad diumur 40 tahun baru mendapat wahyu yang pertama. Beliau adalah imamnya para nabi, para ambiya, para aulia. Jadi yang baru umur dibawah itu jangan tergesa-gesa ingin memperoleh kedudukan hingga tingkat ma'rifat. Intinya kita belajar untuk mendekatkan diri kepada Allah, masalah diangkat sebagai wali Allah atau mendapat karomah adalah urusan Allah kita serahkan urusan itu kepada Yang Maha Kuasa.
2. Modal awal adalah titen/ cermat, tlaten / sungguh-sungguh, open / diamalkan terus menerus. Cermat, kita mencermati semua kejadian yang telah lalu, disekeliling kita bisa diperoleh dari peristiwa yang diceritakan dalam Al-Qur'an, Hadis, alkisah, atau dalam kehidupan nyata untuk kita cari dan ambil hikmahnya. Sungguh-sungguh, benar-benar mencari kebenaran. tekad yang kuat untuk menempuh jalur ini, sungguh-sungguh ingin merubah tingkah laku, sifat, watak yang kurang baik dalam diri anda kearah jalan yang Allah ridhoi. Dalam istilah jawa tlaten yaitu sedikit-sedikit mau dilakukan dan tidak kenal lelah. Open, setelah apa yang telah dikerjakan (ibadah) maka terus di pelihara, tidak ditinggalkan.
3. Mau NGAJI, istilah jawanya "unsur sanga kang manut maring kang siji" maksudnya dalam diri seseorang ada 9 unsur yang harus tunduk kepada Yang Satu yaitu Allah. Ada yang bilang lagi lawang sanga kudu manut ning kang siji, intinya sama. Unsur 9 yaitu : 1. Hayal, 2. Pikir, 3. Ati / jantung, 4. Sir, 5. Malih, 6. Jiwa, 7. Raga, 8. Nafsu, 9. Lupa, maaf ya. Ntar klo inget diganti. Gimana nundukkannya? coba ja dipikir hayal kalian udah bener belum? apa masih hayal yang nggak-nggak, atau sudah untuk Allah semata. Pikir, mikirnya udah bener belum, atau masih mikir tuk jahilin orang? Yah, ini langkah untuk anda memperbaiki diri dengan melihat dalam diri kalian sendiri.
4. Modal dasar selanjutnya ; Jujur, Pinter, Bener
5. Sejatine urip : Wejangane Sunan Kali Jaga " Rizki setitik aja ditampik, Aja mata jelalatan, Rahasiane wong kudu dijaga" maksudnya ( Rizki biarpun sedikit harus diterima dan disyukuri, jangan mata jelalatan, rahasia orang atau aib seseorang harus di jaga).
6. Tetapkan suatu amalan pada diri kalian yang mana amalan itu amat anda sukai, dan yakin dengan amalan itu akan dapat mendekatkan diri kepada Allah. serta tidak benci dan usil atas amalan orang lain, selagi dia ingin mendekatkan diri kepada Allah.
7. Benahilah mulai diri sendiri, istri dan anak, tetangga, saudara dan masyarakat luas. Kata jawanya mulai dari Awak sekujur,  Batur sekasur, batur sesumur, batur sedulur. Istilahnya sebelum kita berupaya agar orang lain berbuat benar maka mulailah dari diri sendiri terlebih dahulu untuk berbuat benar, ibarat anda ingin menyelamatkan orang lain  yang tenggelam maka anda sendiri terlebih dahulu yang harus bisa selamat artinya bisa berenang dulu, agar ketika menyelamatkan orang lain tidak tenggelam bersama.
8. Jangan suka membenci siapapun, terimalah wejangan meskipun datang dari orang yang menurut kalian hina jika wejangan itu adalah benar.
9. Sederhana, biasa saja, tidak menonjolkan, sering menahan lapar, bangun tengah malam, rutinitas yang mungkin bisa membantu anda untuk mendapat ketenangan batin tentunya untuk mendekatkan diri kepada Allah.
10. Sabar, jangan dilihat semua harus dilakukan bersamaan tapi mulailah dari apa yang anda sanggup untuk kerjakan sekarang tanpa harus memaksakan dan tergesa-gesa.
11. Jika sudah mendapat pertolongan Allah, karomah maka jangan sombong/ mencerita-ceritakan hal tersebut agar mendapat pujian dari orang lain/ ingin diakui kehebatannya oleh orang lain. Ingat yang hebat adalah Allah.
12. Berikut Link yang mungkin bisa untuk menambah keilmuan anda : http://pondokhabib.wordpress.com/2011/11/01/mengenal-wali-wali-allah-dan-karomah-mereka/ silahkan untuk dibaca-baca.  

Hal diatas mungkin akan diulas kembali di bawah sebagai penegasan dalam menjalankan tahap anda belajar.

1. Bersyahadat  “Asyhadu an-Laa Ilaaha Illallah wa Asyhadu an-Na Muhammadarrosuululloh.” artinya aku besaksi Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan Allah. bersaksi artinya anda harus mengenal siapa Muhammad itu, dan siapa Allah itu. tuk mengenal maka anda bisa belajar dari ilmu syariat dengan berpedoman pada Al-Quran dan hadis serta baca kisah-kisah tauladan Nabi Muhammad dan pahami kandungan Al-Quran. Dengan mengenal akan menuntun anda untuk mencintai Allah dan RosulNya itu.
2. Ingat modal diatas dan sejatine urip yang harus diamalkan.
3. Tetapkan amalan, Saya wasiatkan untuk selalu berzikir dengan Kalimat Takbir " Allahuakhbar", baik ketika bangun ataupun tidur, dalam hati.
4. Satukan Hati dan Pikiran tuk bertumpu selalu kepada Allah.
5. Bersihkan unsur 9 dari hal yang tidak baik agar selalu tunduk kepada Allah
6. Pasrah pati ning dalane Gusti Allah (Menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah) dalam istilah syariatnya insan kamil masuk Islam sepenuhnya.
7. Instrospeksi diri apalagi jika mendapat teguran dari Allah, entah melalui mimpi atau kejadian. Dan lakukan petunjuk yang datang dari Allah entah melalui mimpi atau hal lain(mengambil hidayah).
8. Berzikir, berdoa dengan merasakan kedekatan anda dengan Allah, dan lepaskan semua beban anda didunia, pikirkan seolah tiada siapapun kecuali Allah.
9. Jika anda dalam hati merasa tertekan, amarah, dongkol, nonjok. Maka dengan bismillah anda usapkan tangan anda seolah anda mengambil sesuatu yang mengganjal dalam hati anda kemudian buang, semoga hati anda terasa lega.Amin.
10. Doakan orang-orang saleh beriman dan bertakwa seperti para Nabi, Sahabat Nabi, Wali Allah dan muslim lainya. 
11. Jika anda disakiti hendaklah mendoakannya dengan kebaikan agar orang tersebut mendapat hidayah.
12. Ridho atas apa yang terjadi dalam hidup kita, karena itu garis yang sudah Allah tetapkan pada kita artinya tidak putus asa dan mengeluh.

Maaf ya mungkin tuk lebih mendalam lagi harus ada guru yang mursid untuk mengajarkannya, intinya anda harus bisa memilih - memilah terlebih dahulu orang yang ingin anda jadikan guru anda dalam menjalaninya, tentunya sumbernya harus dari Rosulullah.

Saya ucapakan banyak terima kasih pada semua guru yang telah mengajarkan kebaikan, dan saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyampaian.

Semoga kalian di cintai Allah Saudara ku.

Jika ingin lebih dalam lagi silahkan kunjungi : www.jatinemanungso.blogspot.com